Minggu, 25 September 2011
Puji dan syukur penulis
panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala berkat dan rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “PENGARUH MEDIA
TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN dan PERKEMBANGAN KACANG HIJAU.”
Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini, penulis mengalami
banyak kesulitan maupun hambatan, namun
berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya dapat diselesaikan tepat pada
waktunya. Penulis
menyadari sepenuhnya bahwa karya tulis ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk
itu penulis mengharapkan kepada para pembaca untuk senantiasa memberi masukan,
kritik dan saran guna kesempurnaan makalah
ini.
Keberhasilan ini tidak lepas dari bantuan semua pihak yang telah banyak
memberikan dorongan dan bimbingan kepada penulis. Pada kesempatan ini dengan
segala kerendahan hati penulis menyampaikan terima kasih yang tak terhingga
kepada pihak yang telah memberikan sumbangsih pemikiran, bantuan materi maupun
moril.
Akhirnya penulis mengharapkan
semoga makalah yang sederhana ini dapat berguna bagi perkembangan dunia
pendidikan baik di masa sekarang maupun yang akan datang.
Pangkep, 2 Agustus 2009
PenulisBAB I : Pendahuluan
A. Latar belakang. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
B. Rumusan Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .6
C. Teori . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6
BAB II : Tujuan dan Manfaat Penelitian
A. Tujuan penelitian . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . 8
B. Manfaat Penelitian . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . 8
BAB III : Metode PenelitianA. Waktu dan Tempat Pelaksanaan . . . . . . . . . . . . 9
B. Alat dan Bahan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 9
C. Cara Kerja . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 9
D. Populasi dan Sampel . . . . . . . . . . . . . . . . . . .10
E. Variabel . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 10
BAB IV : Hasil dan Pembahasan
A. Hasil Pengamatan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .11
B. Pembahsan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
.12
BAB IV : Penutup
A. Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. .13
B. Saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. 13
Daftar Pustaka . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . .
PENDAHULUAN
Tumbuh dan berkembang
merupakan salah satu ciri makhluk hidup. Pertumbuhan dan perkembangan berjalan
seiring.
”Pertumbuhan” adalah proses pertambahan volume yang irreversible (tidak dapat kembali ke
bentuk semula) kerena adanya pembelahan mitosis atau pembesaran sel ; dapat
pula disebabkan oleh keduanya. Pertumbuhan dapat di ukur dan dinyatakan secara
kuantitatif, contohnya pertumbuhan batang tanaman dapat diukur dengan busur
pertumbuhan atau auksanometer.
”Perkembangan” adalah pertumbuhan menuju kedewasaan suatu
organisme atau terspesialisasinya sel-sel menjadi struktur dan fungsi tertentu.
Perkembangan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran, tetapi dapat dinyatakan
dengan perubahan bentuk dan tingkat kedewasaan.
Setiap makhluk hidup
selalu mengalami pertumbuhan, baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif.
Pertumbuhan secara kualitatif, artinya dari kecil tumbuh menjadi besar. Adapun
pertumbuhan secara kuantitatif, maksudnya tumbuh dari satu menjadi banyak.
Perkembangan awal
suatu tumbuhan secra garis besar melalui tiga tahap, yaitu:
1. Pembelahan sel
Zigot di dalam biji tiumbuhan mengalami pembelahan sel
mitosis membentuk jaringan embrional.
2. Morfogenesis (perkembangan bentuk)
Embrio yang terbentuk di dalam biji memiliki kotiledon
dan akar serta tunas rudimenter. Sesudah biji berkecambah, akar dan tunas
rudimenter tersebut akan berkembang membentuk sistem akar dan tunas tumbuhan.
Proses ini dinamakan morfogenesis.
3. Diferensiasi seluler.
Diferensiasi adalah proses yang menjadikan sel memiliki
fungsi-fungsi biokimia dan morfologi khusus yang sebelumnya tidak dimiliki.
Jika sistem organ
telah terbentuk, organisme akan mengalami pertambahan volume. Hal ini terjadi
karena sel terus mengadakan mitosis dan sel mengambil bahan-bahan yang
diperlukannya dari lingkungan.
Proses pertumbuhan dan
perkembangan ditentukan oleh interaksi antar faktor internal (gen dan hormon)
dan faktor lingkungan, misalnya suhu, oksigen, cahaya, kelembapan dan makanan.
Lingkungan dan media
tanam sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Untuk
selanjutnya, dalam laporan hsil penelitian ini akan diuraikan tentang pengaruh
keduanya pada pertumbuhan kecambah yang dilakukan melalui sebuah percobaan.
Kacang
hijau merupakan salah satu tanaman Leguminosaeyang cukup penting di Indonesia .
posisinya menduduki tempat ketiga setelah kedelai dan kacang tanah.
Sampai
saat ini perhatian masyarakat terhadap kacang hijau masih kurang. Kurangnya
perhatian ini diantaranya disebabkan oleh hasil yang dicapai per hektarnya
masih rendah. Di samping itu, panen kacang hijau ini harus dikerjakan beberapa
kali.
Peningkatan
produksi kacang hijau dilakukan dengan cara memperbaiki kultur teknis petani,
mendapatkan varietas-varietas yang produksinya tinggi dan masak serempak, serta
peningkatan usaha pasaca panen.
Dari
segi agronmis dapat dilakukan dengan tindakan pemupukan dan pengaturan jumlah
populasi, jarak tanam, sanitasi, pengendalian hama dan penyakit tanaman.
1.
A. LATAR BELAKANG
Tanaman merupakan mahluk hidup yang sangat bermanfaat dan
mempunyai chiri khas tersendiri. Kebanyakan tanaman dibudidayakan atau tumbuh
secara alami di tanah. Tanaman tidak dapat tumbuh tanpa adanya media tanam.
Tanaman dapat menimbulkan reaksi pertumbuhan berbeda pada media tanam yang
berbeda pula. Dewasa ini tanaman tidak hanya dapat tumbuh pada media tanam tanah
tapi juga dapat tumbuh dengan media tanam lain, sabut kelapa, sekam, atau
dengan istilah hidroponik, yang mana system hidoponik ini mempunyai kelebihan
tertentu daripada tanah. Tapi dalam hal ini kami mengambil perbandingan antara
media tanam tanah dan sekam padi.
Kacang
hijau merupakan salah satu tanaman Leguminosaeyang cukup penting di Indonesia .
posisinya menduduki tempat ketiga setelah kedelai dan kacang tanah.
Sampai saat ini perhatian
masyarakat terhadap kacang hijau masih kurang. Kurangnya perhatian ini
diantaranya disebabkan oleh hasil yang dicapai per hektarnya masih rendah. Di
samping itu, panen kacang hijau ini harus dikerjakan beberapa kali.
Klasifikasi Tanaman Kacang
Hijau
Kacang
hijau merupakan salah satu tanaman semusim yang berumur pendek (kurang lebih 60
hari). Tanaman ini disebut juga mungbean,
green gram atau golden gram. Dalam dunia
tumbuh-tumbuhan, tanaman ini diklasifikasikan seperti berikut ini.
ý
Divisi : Spermatophyta
ý
Sub-divisi : Angiospermae
ý
Kelas : Dicotyledoneae
ý
Ordo : Rosales
ý
Famili : Papilionaceae
ý
Genus : Vigna
ý
Spesies : Vigna radiata atau
Phaseolus radiatus
Morfologi Tanaman Kacang Hijau
Tanaman
kacang hijau berbatang tegak dengan ketinggian sangat bervariasi, antara 30-60
cm, tergantung varietasnya. Cabangnya menyamping pada bagian utama, berbentuk
bulat dan berbulu. Warna batang dan cabangnya ada yang hijau dan ada yang ungu.
Daunnya
trifoliate (terdiri dari tiga helaian) dan letaknya berseling. Tangkai daunnya
cukup panjang, lebih panjang dari daunnya. Warna daunnya hijau muda sampai hijau
tua.
Bunga
kacang hijau berwarna kuning, tersusun dalam tandan, keluar pada cabang serta
batang, dan dapat menyerbuk sendiri.
Polong
kacang hijau berebntuk silindris dengan panjang antara 6-15 cm dan biasanya
berbulu pendek. Sewaktu muda polong berwarna hijau dan dan setelah tua berwarna
hitam atau coklat. Setiap polong berisi 10-15 biji.
Biji
kacang hijau lebih kecil dibanding biji kacang-kacangan lain. Warna bijinya
kebanyakan hijau kusam atau hijau mengilap, beberapa ada yang berwarna kuning,
cokelat dan hitam . Tanaman kacang hijau berakar tunggang dengan akar cabang
pada permukaan.
1.
B. RUMUSAN MASALAH
Tanaman mempunyai
berbagai jenis. Salah satu jenis tumbuhan yang bermanfaat terutama untuk dikonsumsi
adalah kacang hijau dan kecambahnya dapat tumbuh dengan cepat.
a)
Bagaimanakah pengaruh media tanam yang berbeda terhadap pertumbuhan kecambah
kacang hijau ?
b)
Media tanam manakah yang lebih baik pengaruhnya terhadap pertumbuhan kecambah kacang hijau..? Apa penyebabnya ?
1.
C. TEORI
”Pertumbuhan” adalah proses pertambahan volume yang irreversible (tidak dapat kembali ke
bentuk semula) kerena adanya pembelahan mitosis atau pembesaran sel ; dapat
pula disebabkan oleh keduanya.
”Perkembangan”
adalah pertumbuhan
menuju kedewasaan suatu organisme atau terspesialisasinya sel-sel menjadi
struktur dan fungsi tertentu. Perkembangan tidak dapat dinyatakan dengan
ukuran, tetapi dapat dinyatakan dengan perubahan bentuk dan tingkat kedewasaan.
Pertumbuhan pada tanaman dibedakan menjadi pertumbuhan
primer dan pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan
primer adalah pertumbuhan yang terjadi pada titik tumbuh primer (utama),
yaitu ujung batang dan ujung akar. Pertumbuhan primer terjadi secara vertikal
berupa pertambahan panjang ujung batang dan ujung akar. Adapun yang dimaksud
dengan Pertumbuhan sekunder adalah
pertumbuhan yang terjadi pada kambium. Pertumbuhan sekunder terjadi secara
horizontal berupa pertambahan besar lingkar batang tanaman.
Proses pertumbuhan dan perkembangan ditentukan oleh
interaksi antar faktor internal (gen dan hormon) dan faktor lingkungan,
misalnya suhu, oksigen, cahaya, kelembapan dan makanan.
Lingkungan dan media tanam sangat mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
Media tanam merupakan salah satu faktor yang
berpengaruh terhadap perbanyakan tanaman dan pertumbuhan awalnya. Agar
pertumbuhan bibit dapat baik, media tanam diharapkan mempunyai sifat-sifat
sebagai:
Media hendaknya gembur agar pertumbuhan akar tidak
terganggu dan akar dapat leluas menembus.
Kelembaban media harus cukup dan ini dapat diatasi dengan
penyiraman, karena air sangat diperlukan untuk pertumbuhan tanaman.
Media hendaknya bersifat sarang sehingga oksigen dapat
masuk untuk memenuhi kebutuhan tanaman.
Media hendaknya bebas dari gulma, nematoda dan berbagai
penyakit.
Media hendaknya mengandung hara yang diperlukan bagi
tanaman.
Berdasarkan persyaratan tersebut diatas maka media yang digunakan adalah pasir, tanah, sekam padi, dan pupuk kandang.
Media tanam berfungsi sebagai tempat akar melekat, mempertahankan kelembaban dan sebagai sumber makanan. Media yang baik dapat menyimpan air untuk kemudian dapat dilepaskan sedikit demi sedikit dan dimanfaatkan oleh tanaman.
Meskipun kerusakan tanah dapat dicegah dengan memperbaiki struktur tanah tetapi penggunaan pestisida dan conditioner dalam sekala besar tidak dapat dibenarkan. Hal ini dapat mempengaruhi dalam hal konservasi tanah dan penyerapan nutrisi dalam tanah.
Unsur-unsur yang penting dan harus tersedia adalah N,P,K. N berfungsi mempercepat pertumbuhan klorofil ,menambah lebar daun, besarnya benih. Dosis yang digunakan tergantung pada varietas benih dan keadaan tanah. Pupuk P berfungsi untuk pembentukan akar, pertumbuhan tanaman, menstimulasi pembentukan buah dan mempercepat panen. Unsur P berpengaruh untuk kandungan total benih terutama dalam bentuk Fitin. Fitin berfungsi sebagai cadangan fosfor dan untuk pemeliharaan energi yang diperlukan untuk perkecambahan.
Media tanam dapat didefinisikan sebagai kumpulan bahan atau substrat tempat tumbuh benih yang disebarkan atau ditanam. Media tanam banyak macam ragamnya, dapat merupakan campuran dari bermacam-macam bahan atau satu jenis bahan saja asalkan memenuhi beberapa persyaratan, antara lain cukup baik dalam memegang air, bersifat porous sehingga air siraman tidak menggenang (becek), tidak bersifat toksik (racun) bagi tanaman, dan yang paling penting media tanam tersebut cukup mengandung unsur-unsur hara yang diperlukan bagi pertumbuhan tanaman.
Disamping memberikan dukungan secara fisik pada tanaman, tanah merupakan sumber mineral dan air bagi tanaman. Kondisi tanah dan mineral dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Lingkungan atmosfer harus tersedia pada kedalaman yang cukup dalam tanah sehingga akar tanaman dapat memperoleh
oksigen yang dibutuhkan untuk respirasi
secara langsung dari udara.
TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
2. A.
TUJUAN PENELITIAN
Meneliti pertumbuhan
biji kecambah kacang hijau di media yang berbeda dalam hal ini media tanam
tanah adan sekam padi bertujuan untuk mengetahui sebesar apakah pengaruh media
tanam dan juga mencari media tanam yang sesuai bagii pertumbuhan kecambah.
2. B.
MANFAAT PENELITIAN
Media tanam merupakan
unsur pokok pertama dalam pertumbuhan tanaman (bukan biji, red). Media tanam
yang berbeda mempunyai unsure hara yang berbeda (mineral). Antara satu dengan
yang lainnya.Penelitian ini diharapkan mampu mengetahui pengarah media tanam
terhadap pertumbuhan biji kecambah kacang hijau. Selain itu dengan penelitian
ini dapat membedakan mana media tanam yang baik bagi tumbuhan tidak hanya daun
suji dan juga dapat mengetahui kelebihan masing- masing media tanam. Terutama
media tanah dan sekam padi.
METODE
PENELITIAN
III. A.
WAKTU
DAN TEMPAT PELAKSANAAN
Praktikum ini dilaksanakan di SMA
Negeri 1 Pangkajene. Praktikum dilaksanakan dari tanggal 26 Juli hingga 31 Juli 2009.
III. B.
HIPOTESIS
Bahwa mwdia tanam selain tanah mampu menumbuhkan tanaman dengan baik,
walaupun ada saatnya tidak sebaik dengan media tanam tanah. Media tanam tanah
merupakan media yang penuh dengan unsur hara, dan juga oleh mikroorganisme yang
dapt mengganggu pertumbuhan tanaman. Media tanam selain tanah ternyata dapat
menghindari infeksi oleh mikroorganisme yang dapat mengganggu pertumbuhan
tanaman, sehingga tanaman dapat teratur dan bebas hama, dan perawatan yang
lebih mudah.
III. C.
ALAT DAN
BAHAN
-
Wadah (gelas plastik) 4
buah
-
Mistar 30 cm 1
buah
-
Paku 1
buah
-
Label 4
lembar
-
Kacang hijau 24
biji
-
Tanah secukupnya
-
Sekam secukupnya
-
Air secukupnya
- Alat tulis
-
III. D.
CARA
KERJA
1.
Lubangi wadah dengan menggunakan paku yang telah disediakan.
2.
Tanamlah 5-6 biji kacang hijau dalam masing-masing wadah. Berikanlah label
pada ke-empat wadah tersebut, masing-masing wadah 1, 11, A, dan B.
3.
Letakkan wadah-wadah yang telah berisi kacang hijau tersebut di tempat
terkena matahari yang cukup, tempat yang kering dan siramlah setiap hari selama
6 hari.
4.
Jika biji telah tumbuh, ukurlah panjang batang (tinggi kecambah) dari kedua
tanaman di wadah berbeda tersebut. Pengukuran dimulai dari permukaan tanah
hingga ujung batang.
5.
Lakukan pengukuran tersebut setiap hari selama 6 hari.
6.
Tuliskan hasil pengamatanmu dalam tabel pengamatan.
7.
Hitunglah rata-rata tinggi kecambah per-hari untuk kedua percobaan
tersebut. Di hari ke-enam, hitunglah rata-rata tinggi kecambah secara
keseluruhan untuk setiap percobaan.
8.
Buatlah kesimpulan tentang kecepatan tumbuh kembang kecambah pada tempat
yang berbeda jenis media tanamnya.
III. E.
POPULASI
DAN SAMPEL
Dalam satu wadah berisikan 6
biji kecambah kacang hijau.
Dan sebagai sameplnya yaitu 5
biji dari populasi di atas.
III. F.
VARIABEL
• Variabel bebas
1)Media tanam sekam padi dan media tanam tanah
1)Media tanam sekam padi dan media tanam tanah
• Variabel Kontrol
1) Cahaya matahari yang intensitasnya sama
2) Suhu sama
3) Pemberian ais yang
intensitasnya sama
4) kecambah kacang hijau
4) kecambah kacang hijau
• Variabel Terikat
ü Hasil pertumbuhan akar
ü Batang
ü warna
daun kecambah kacang hijau.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
IV.
A. HASIL PENGAMATAN
Dari hasil pengamatan selama 6 hari.
Dalam praktikum dasar-dasar organisasi ini telah didapat data mengenai
pengamatan tinggi, dan keadaan tanaman kacang hijau. Ke-semua data tersebut
disajikan dalam bentuk
table.
Tabel
I. Pertumbuhan kecambah dalam media tanah.
Tanggal
|
Tinggi kecambah dalam mm (millimeter)
|
Rata-rata
|
|||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
||
26/07/09
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
27/07/09
|
15
|
14
|
13,5
|
12
|
9
|
10
|
16
|
10
|
5
|
5
|
23.1
|
28/07/09
|
60
|
41
|
37
|
35
|
20
|
30
|
80
|
20
|
23
|
15
|
36,1
|
29/07/09
|
123
|
90
|
54
|
78
|
47
|
70
|
145
|
37
|
55
|
46
|
84.5
|
30/07/09
|
173
|
127
|
99
|
100
|
95
|
130
|
183
|
49
|
103
|
91
|
115
|
31/07/09
|
189
|
135
|
125
|
132
|
120
|
145
|
195
|
63
|
137
|
123
|
136,4
|
Rata-rata
|
93,3
|
67,8
|
54,7
|
59,5
|
48,5
|
64,2
|
103,1
|
28,8
|
53,8
|
46,7
|
Tabel II. Pertumbuhan kecambah dalam media sekam.
Tanggal
|
Tinggi kecambah dalam mm (millimeter)
|
Rata-rata
|
|||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
||
26/07/09
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
27/07/09
|
3
|
3
|
0
|
8
|
10
|
12
|
12,5
|
11
|
5
|
6
|
7,05
|
28/07/09
|
10
|
11
|
8
|
12
|
14
|
38
|
67
|
35
|
11
|
14
|
22
|
29/07/09
|
17
|
20
|
15
|
20
|
49
|
88
|
120
|
73
|
22
|
38
|
46,2
|
30/07/09
|
55
|
60
|
25
|
67
|
90
|
135
|
160
|
130
|
50
|
76
|
84,8
|
31/07/09
|
71
|
85
|
63
|
75
|
120
|
165
|
173
|
147
|
83
|
83
|
106,5
|
Rata-rata
|
26
|
29,8
|
18,5
|
30,3
|
47,2
|
73
|
88,7
|
66
|
28,5
|
36,2
|
IV.
B. PEMBAHASAN
Dari
table pengamatan diatas dapat kita lihat bahwa pertumbuhan tanaman kacang hijau
pada media tanam tanah lebih cepat dari pada pertumbuhan tanaman kacang hijau pada
media tanam sekam padi. Hal ini dapat dilihat dari perbedaan tinggi batang yang cukup kontras yang
tersaji pada table diatas.
Pada media tanam tanah pertumbuhan tinggi batang mulai
melejit pada hari ke 4 yaitu rata-rata tinggi tanaman berubah dari 36,1mm
berubah menjadi 84,5 mm, terjadi pelonjakan yang sangat banyak dari hari
sebelumnya. Sedangkan pada media sekam baru terjadi pelonjakan yang kontras
pada hari-hari terakhir yaitu pada hri ke 5.
Perbedaan tinggi tanaman ini disebabkan oleh nutrisi yang
tersedia dalam media tanamnya. Media tanah mengandung unsur hara yang lengkap,
sehingga baik untuk pertumbuhan tinggi tanaman. Sedangkan media sekam kurang
akan unsur hara yang dibutuhkan tanaman sebagai penopang pertumbuhannya.
Perbedaan juga diperlihatkan oleh warna pada daun. Warna
daun yapada media tanah sedikit lebih cerah dibandingkan pada warna daun pada
media sekam.
Walaupun pada media tanah tanaman mengalami pertumbuhan
batang yang sangat baik, tapi karna struktur molekulnya yang begitu padat
sehingga pertumbuhan akar pada media ini mengalamai hambatan. Berbeda lagi
dengan sekam, karna strukturnya yang agak renggang pertumbuhan akar pada media
ini lebih baik dari media tanah.
Sedangkan perbedaan tinggi yang terjadi pada setiap
kecambah dalam satu media, kemungkinan dipengaruhi oleh cadangan makanan yang
tersimpan dalam biji yang berbeda. Kerena sebelum biji berkecambah, ia akan
bergantung terlebih dahulu pada cadangan makanan(karbohidrat, lemak, protein
dan mineral) yang disedialkan biji(kotil) baru setelah berkecambah ia akan
bergantung pada unsu-unsur hara yang disediakan oleh media tanamnya. Setelah
itu tergantung lagi bagaimana persaingan setiap kecambah dalam memperoleh
makanannya dalam satu media tanam.
PENUTUP
IV.
A. KESIMPULAN
Berdasarkan
percobaan yang kami lakukan bahwa media tanam tanah masih lebih baik dijadikan
sebagai media tanam daripada media sekam. Karana pada media tanah pertumbuhan batang dan daun
kecamabah lebih baik daripada media sekam. Tapi media sekam justru baik dalam
pertumbuhan akar kecambah dikarenakan struktur molekulnya yang agak renggang.
Tapi pada media tanah sebaliknya.
Tiap media tanam pasti memiliki kelebihan dan kekurangan bagi pertumbuhan
tanaman. Hasil yang baik tergantung dari cara merawat tanaman tersebut sesuai
dengan media tanam yang dipergunakan.
IV.
B. SARAN
Sebaiknya pembuatan makalah ini waktunya diperpanjang sehingga
penulis memiliki waktu yang cukup untuk menyelesaikan tugas demi kesempurnaan
makalah kami.
DAFTAR
PUSTAKA
Budiyati, H. S., Arifin, N. Anshori. 1994. Pengaruh beberapa media tanam dan jenis waktu pemberian air pada saat penyampaian terhadap bibit anggrek Dendrobium. Buletin Agronomi 15 (3) : 61-75.
Sumiarsih, N., Setyawati, N., Wandyatmoko, J. 1999. Pengaruh media terhadap pertumbuhan setek buluh bambu kuning. Duta Farming 17 (3) : 2 – 4
Widarto, L. 1996. Perbanyakan Tanaman Dengan Biji, stek, Cangkok, Sambung, Okulasi dan Kultur Jaringan. Kanisius.Yogyakarta .
Budiyati, H. S., Arifin, N. Anshori. 1994. Pengaruh beberapa media tanam dan jenis waktu pemberian air pada saat penyampaian terhadap bibit anggrek Dendrobium. Buletin Agronomi 15 (3) : 61-75.
Sumiarsih, N., Setyawati, N., Wandyatmoko, J. 1999. Pengaruh media terhadap pertumbuhan setek buluh bambu kuning. Duta Farming 17 (3) : 2 – 4
Widarto, L. 1996. Perbanyakan Tanaman Dengan Biji, stek, Cangkok, Sambung, Okulasi dan Kultur Jaringan. Kanisius.
S, H. Soeprapto.1993. Bertanam Kacang Hijau. Penebar Swadaya : Jakarta .
Tjirosoepomo, Gembong. 2004. Taksonomi Tumbuhan. Gadjah Mada
University Press: Yogyakarta.
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
ijin copy latar belakang ya neng :D
kebetulan dapat miniriset tentang ini.thanks brow
Posting Komentar